Piyo
Bukan malam ini ku ingin beradu dengan sesal
Karena yakin saja aku akan kalah dihantam gelap
Rambatan musik hanya menembus selaput masa lalu
Tak mampu menstabilkan otak yang bercumbu atas nama logika
Serabut keringat itu sudah kering
Menembus kulit rongga dada, dan menjadikannya perih
Dimana perban pelindung putih tak bernoda?
Yang ku dapati hanya sebongkah petuah telah tiada
Cerita pada sosok pahlawan pria yang dulu ada
Hanya tersenyum dibalik alam kekal yang kuraba
Senyum, tak perlu mengeluarkan air mata!!
yahh aku tau itu, tapi alam telah menjadikan seperti ini
petuah masih terbungkus rapi dalam ke'Aku-anku
menyelimuti tindakan dan amarahku
seperti senyum yang membisu dalam dekapan
dan menanti kedewasaan sebagai wujud dirimu yang tiada
created on 12 Feb '11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar